Kampanye hitam yang dikirim melalui layanan pesan singkat (SMS) telepon seluler oleh orang tak dikenal mulai bertebaran di Provinsi Kepulauan Riau/Kepri selama musim kampanye terbuka atau rapat umum.
"Kami juga dapat informasi dari masyarakat, kampanye hitam disebarkan melalui pesan singkat telepon seluler," kata Ketua Pokja Kampanye KPU, Ferry Manalu di Tanjungpinang, Jumat.
Salah seorang peserta pemilu yang "diserang" melalui pesan singkat telepon seluler adalah Djasarmen Purba, calon DPD daerah pemilihan Kepri. Pesan singkat yang terindikasi mencemarkan nama baik Djasarmen tersebut bernuansa SARA.
Sebagian wartawan juga mendapatkan pesan singkat itu.
"Kalau tidak ada bukti, tidak perlu ditanggapi," katanya.
Ferry Manulu mengatakan, kampanye hitam yang dilakukan oknum-oknum tertentu dapat memanaskan situasi politik, yang merugikan masyarakat dan caleg yang difitnah.
"Kami belum mengetahui siapa dalang yang menyebarkan kampanye hitam tersebut, apakah memiliki kepentingan terhadap pemilu ataupun tidak," kata Ferry.
Kampanye hitam tidak dapat dipertanggungjawabkan. Karena itu masyarakat diharapkan tidak terprovokasi.
"Jangan terpancing dengan kampanye hitam atau isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan," imbaunya.
Ferry mengingatkan peserta pemilu untuk saling menjaga dan melaksanakan kampanye secara fair.
"Pemilu yang aman itu akan membuahkan hasil yang baik," ujarnya. (kpl/cax)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment