Ketika aku ingin tertawa

Pekerjaan telah membuatku terlena, bukan karena apa tapi karena sebuah tanggung jawab,, walaupun sedikit agak menjengkelkan dengan pekerjaan ittu, setelah semalam suntuk bekerja didepan komputer dan terus bekerja, waktu terus berputar, tanpa peduli mata ini telah redup, bulatan mata semakin tebal, sampai tiba saatnya dimana akhir dari sebuah tugas.
Dimana tugas yang begitu melelahkan dan menjadikan bosan, sekarang saatnya pulang kerumah dan waktunya tidur, namun apa yang terjadi setelah bangun dari tidur berharap badan terasa lebih baik namun sebaliknya badan menjadi tambah capek, tidak tau kenapa apakah aku yang salah tidur atau memang badan yang memang terlalu capek sehingga masuk kedalam sebuah pikiran dan terbawa kedalam tidur. Dengan kondisi semakin capek perasaan juga menjadi semakin sensitif, bermaksud keluar untuk sekedar mencari udara segar dan berharap untuk mendapatkan sedikit senyuman tapi tak kunjung datang senyum itu.

Huft.. waktu pun sudah kembali menjadi malam OVJ yang menemaniku dan dengan harapan yang sama untuk bisa mendapat senyuman dari diri sendiri, dan akhirnya aku menemukan obat untuk dapat tersenyum bahkan tertawa, yaitu teman-teman ku walalupun hanya dari sms, namun mereka telah dapat mebuat aku tersenyum.
Dengan senyum tidak tau kenapa tiba-tiba saja rasa lelah itu hilang dan kembali seperti biasa, aku bukan lah seorang dokter yang bisa menganalisa sebuah penyakit ato aku bukan lah seorang profesor, namun aku hanya menebak ternyata senyum itu dapat menghilangkan rasa penat yang menempel didalam diri kita sendiri. mungkin jika aku boleh meberikan kesimpulan (cie... agak ilmiah dikit) dengan senyuman yang sedikit maka akan menmbersihkan 100 beban pikiran kita, dan ingat senyuman sedikit akan membawa kita ke pada senyum selanjutnya, sampai pada akhirnya tertawa lepas.
Ada orang yang mengatakan bahwa tertawa sendiri itu gila, tapi coba kita perhatikan orang gila yang tertawa sendiri, apakah mereka mempunyai bebabn pikiran??? tentunya tidak mereka bebas mengekspresikan apa yang mereka inginkan walalupun hanya dengan tertawa, sedangkan kita yang berlagak seolah sehat padahal kita bisa disebut lebih gila dari yang kita sebut gila karena kita hanya murung dan berkutat dengan pikiran yang selalu menghatui diri kita sendiri.

jadi "tertawalah sebelum tertawa itu dilarang"

4 komentar:

Vinita Chandani said...

keep smile bro

jokojowo said...

must be.....

Anonymous said...

WKWKWKWKWKWKWK

Sebuah jalan hidup said...

Rasanya pengend tertawa lepas, how???

Post a Comment

Copyright © Anugrah Krisna Aji @ jokojowo.blogspot